Jumat, 27 September 2019

Perjalanan Hidup....



Saya merupakan seorang anak yang tumbuh dan besar di lingkungan keluarga Kereta Api, saya memiliki seorang ayah yang bekerja di PT Kereta Api selama lebih dari 20 Tahun yang mengawali karirnya dari menjadi buruh harian sampai diangkat menjadi seorang pegawai tetap. Dalam hitungan bulan ini ayah saya akan mengakhiri masa jabatannya dan memasuki masa pensiun sehingga saya berniat ingin menceritakan berbagai pengalaman dan kenangan yang saya rasakan menjadi seorang anak dari salah satu pegawai PT KAI.

Memiliki seorang ayah yang bekerja di PT KAI di bidang pemeliharaan jalan rel dan jembatan memiliki kenangan dan makna tersendiri bagi saya. Sejak berumur 5 tahun saya dan kakak saya seringkali diajak bepergian menggunakan transportasi kereta api dengan gratis dan di ajak ke stasiun atau kantor untuk menunggu ayah saya bekerja terlebih dahulu sebelum menuju pasar di Kotabumi, Lampung Utara untuk membeli pakaian yang dijanjikan ayah saya sejak jauh-jauh hari dan saya masih ingat saya pernah sendirian dititipkan oleh ayah saya di warung nasi uduk dekat stasiun kotabumi sembari makan untuk menunggu ayah yang bekerja. 

Pengalaman yang saya rasakan berikutnya yakni pada saat SD, beberapa kali ayah saya dipindah tugaskan untuk bekerja di luar daerah tempat tinggal kami sehingga kami seringkali mengunjungi ayah di daerah tempat ia bekerja. Ayah tinggal di sebuah kantor dekat stasiun Bekri, Lampung Tengah yang disediakan oleh PT Kereta api yang didalam kantor tersebut hanya beralaskan kasur dan terdapat tv kecil. saya, ibu dan adik mengunjungi dan menginap di tempat tersebut selama kurang lebih 2 hari. Sungguh perjuangan seorang ayah untuk menafkahi keluarganya, Beberapa tahun kemudian ayah saya dipindah tugaskan ke daerah lain yakni di daerah way Tuba, Kabupaten Way Kanan. Ayah mengontrak satu rumah disana dan pada saat hari pemindahan barang-barang ke daerah tersebut kami sekeluarga ikut menggunakan mobil pick up dengan perjalanan selama kurang lebih 2 jam. Setelah sampai disana ibu dan adik saya tinggal sementara disana sedangkan saya dan kakak saya pulang kerumah karna kami akan menghadapi ujian akhir sekolah. 

Beberapa tahun kemudian ayah saya dipindah tugaskan ke daerah yang semakin dekat dengan tinggal kami seperti di daerah Blambangan Umpu, Negeri Agung, Kotabumi dan yang terakhir ini Cempaka. Menjalani pekerjaan menjadi seorang pegawai PT KAI di bagian pemeliharaan rel dan jembatan membuat ayah saya tidak hanya bekerja dari jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore tetapi ayah harus stand by 24 jam berada di rumah bahkan hari libur dan hari-hari besar pun karna ayah dan tim nya harus menjamin kelayakan jalan rel dan jembatan sehingga apabila terjadi kerusakan maka ayah pun harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Sikap profesional ayah dalam bekerja dulu seringkali dikeluhkan oleh anak-anaknya karna kami jarang sekali melakukan kegiatan di hari libur seperti anak-anak lainnya dengan liburan, berpergian jauh selain mengambil libur cuti. Ayah saya pernah bilang bahwa resiko yang ayah terima jika ia tidak melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat perjalanan kereta api maka bukan hanya kehilangan pekerjaan, keselamatan ratusan penumpang kereta api juga menjadi alasan ia bersikap profesional dalam bekerja daripada waktu berlibur bersama keluarganya. 

Saat ini saya sedang berkuliah di Universitas Sriwijaya, yang merupakan Universitas pilihan ayah saya pada saat saya akan mendaftar kuliah jalur SNMPTN. Ada dua pilihan universitas yang ayah berikan yakni Universitas Lampung dan Universitas Sriwijaya, alasan yang aneh pada saat itu yakni karna kedua universitas tersebut dilalui jalan kereta api. mungkin maksudnya akses ke kedua universitas tersebut dapat dilalui kereta api karna saya memiliki kartu bukti diri keluarga kereta api sehingga saya dapat menggunakannya hehehe... namun karna saya ingin merasakan merantau ke daerah lain akhirnya saya pilih Universitas Sriwijaya dan Alhamdulillah saya diterima di program studi Teknik Pertanian. Seat ini saya sedang kuliah memasuki Semester 7 saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi dan berharap akan lulus bersamaan saat ayah saya pensiun di bulan februari tahun 2020 (Aamiin...) 


Sejak semester 1 sampai semester 6 lalu, ketika hari libur semester saya sering pulang ke Lampung dengan menaikki tranportasi kereta api. Ketika kereta api tersebut berenti di perjalanan saya sering melihat melalui jendela orang-orang yang bekerja seperti ayah saya kerjakan, saya kagum melihat kegigihan mereka bekerja karna saya tau apa yang mereka lakukan tujuannya seperti yang pernah ayah saya katakan. Dibalik perjalanan yang aman, nyaman dan tepat waktu, dibalik banyaknya penghargaan yang diberikan oleh PT KAI, terdapat pekerja-pekerja dibelakang layar yang perlu di apresiasi dan dihargai. Karna panas terik matahari dan guyuran hujan yang mereka hadapi bukan hanya bertujuan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk keluarganya tetapi menjamin keselamatan penumpang di dalam gerbong-gerbong kereta tersebut. Ratusan penumpang yang memiliki tujuan masing-masing ada yang seperti saya yang ingin bertemu keluarganya, ada orang yang merantau mencari pekerjaan ke daerah lain, ada orang tua yang ingin mengunjungi anak-anak dan cucu-cucunya, ada seorang wanita yang menggendong bayi untuk mengunjungi suaminya dsb.

Semenjak saat itu saya bangga menjadi anak dari seorang pekerja di PT Kereta Api Indonesia yang merupakan salah satu pekerjaan yang mulia yang jarang terlihat oleh orang-orang. Terimakasih sudah membuat nyaman aman dan menjamin keselamatan kami dalam perjalanan dan semangat untuk perjuangan ayah-ayah lainnya yang bekerja di PT Kereta Api Indonesia. Saya ucapkan terimakasih untuk seorang ayah mampu menyekolahkan anak-anaknya dan menyelesaikan kuliahnya hingga ke perguruan tinggi dari kerja kerasnya dalam bekerja di Kereta Api Indonesia.

Pelajaran yang saya dapat dapatkan yakni bekerja bukan hanya menggunakan tenaga dan pikiran namun harus juga menggunakan hati (profesionalisme) dan sebaik-baiknya pekerjaan bukan pekerjaan orang yang berpangkat dan gaji yang tinggi namun pekerjaan yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain.


 -Yuni Gustiara-

Label: